ArtiAllahumma Inni As aluka Salamatan Fiddin tulisan Arab; Allahumma ajirhum fii mushibatihim wa akhlif lahum khoiron minha; Arti Allahumma baarik fiih tulisan arab; Arti Jundiyyun dalam Bahasa Arab Indonesia dan Contoh Kalimat; Tulisan Arab Naudzubillah Min dzalik dan artinya; Tulisan Arab Al Ilmu Nurun Artinya Ilmu itu Cahaya Gambar Kaligrafi
Artikel ini akan membahas teks bacaan doa agar istiqomah dalam islam lengkap tulisan arab, latin dan artinya. Istiqomah sendiri adalah menempuh jalan agama yang lurus benar dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah SWT lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Namun untuk tetap istiqomah bukanlah perkara yang mudah, agar kita selalu istiqomah dalam islam dan dalam beribadah sangatlah susah. Banyak sekali gangguan dan godaan yang akan menghampiri. Sehingga seseorang yang istiqomah dalam sebuah ketaatan, maka itu adalah sebuah keberhasilan yang patut disyukuri. Sebuah keistiqomahan haruslah diraih dan diperjuangakn, salah satu caranya adalah dengan membaca doa agar tetap istiqomah dalam beribadah di jalan Allah SWT. Jadi selain berusaha, kita jangan lupa memohon dan berdoa kepada Allah SWT agar bisa selalu istiqomah dalam ketaqwaan terutama dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu yang merupakan kewajiban. Lalu bagaimana doa supaya istiqomah yang benar dan dianjurkan. Ada beberapa lafadz doa agar kita selalu istiqomah di jalan Allah SWT. Langsung saja simak berikut ini teks bacaan doa agar tetap istiqomah dalam islam lengkap lafadz arab, tulisan latin dan terjemahan bahasa Indonesianya agar bisa dimengerti arti yang terkandung dalam doanya. Doa Agar Tetap Istiqomah Dalam Beribadah di Jalan Allah SWT Doa Istiqomah 1 رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ Robbanaa laa tuzighquluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahablanaa min ladunka rohmah, innaka antal wahhaab Artinya Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia. Surat Ali Imran Ayat 8 Doa Istiqomah 2 يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik Artinya Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agamaMu. HR. At-Tirmidzi 3522, Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi 2792 Doa Istiqomah 3 اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ Allaahumma Mushorrifal Quluub, Shorrif Quluubanaa Alaa Tho’atika’ Artinya “Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” HR. Muslim. Doa Istiqomah 4 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْحَوْرِ بَعْدَ الْكَوْرِ Alloohumma innii a'uudzubika minal haur ba'dal kaur Artinya Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari terpeleset dari landasan yang benar setelah mendapat hidayah. Doa Istiqomah 5اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ Alloohumma a'innii 'alaa dzikrika wasyukrika wa husni 'ibaadatik. Artinya Ya Allah, bantulah aku dalam mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan memperbaiki ibadahku. Itulah kumpulan 5 doa agar istiqomah dalam islam lengkap bahasa arab, latin dan artinya. Semoga bacaan doa diatas membuat kita tetp selalu istiqomah dalam beribadah di jalan Allah SWT dengan sebenar benar ibadah. Wallahu a'lam.

Belajarbahasa arab"al-istiqomah". 838 likes · 12 talking about this. cara cepat dan mudah belajar bahasa arab

ISTIQOMAHOleh Ustadz Ustadz Abu Ismail Muslim al-AtsariSesunguhnya nikmat Allâh Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya tidak terbatas. Di antara nikmat yang paling besar adalah nikmat iman dan islam. Demikian juga nikmat istiqomah di atas iman. Hal ini ditunjukkan oleh hadits di bawah iniعَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْDari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab “Katakanlah, aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38; Ahmad 3/413; Tirmidzi, no. 2410; Ibnu Majah, no. 3972].MAKNA ISTIQOMAH Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah wafat tahun 795 H berkata menjelaskan makna istiqomah dan kedudukan hadits ini dengan mengatakan “Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama”.[1]Dari penjelasan di atas maka diketahui bahwa ukuran istiqomah adalah agama yang lurus ini. Yaitu melakukan ketaatan sebagaimana diperintahkan dengan tanpa melewati batas, tanpa mengikuti hawa-nafsu, walaupun orang menganggapnya sebagai sikap berlebihan atau mengurangi. Allâh Ta’ala berfirmanفَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌMaka istiqomahlah tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [Hûd/11112].Allâh Ta’ala juga berfirmanفَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُMaka karena itu serulah mereka kepada agama ini dan istiqomahlah tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan katakanlah “Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allâh dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allâh-lah tuhan kami dan tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allâh akan mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah tempat kembali kita”. [Syûrâ/4215].ISTIQOMAH HATI DAN ANGGOTA BADAN Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata Pokok istiqomah adalah istiqomah hati di atas tauhid, sebagaimana penjelasan Abu Bakar ash-Shiddîq dan lainnya terhadap firman Allâhإِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُواSesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah meneguhkan pendirian mereka”. [al-Ahqâf/4613].Yaitu bahwa mereka tidak berpaling kepada hati telah istiqomah di atas ma’rifah pengetahuan terhadap Allâh, khasyah takut kepada Allâh, mengagungkan Allâh, menghormati-Nya, mencintai-Nya, menghendaki-Nya, berharap kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, tawakal kepada-Nya, dan berpaling dari selain-Nya; maka semua anggota badan juga istiqomah di atas ketaatan kepada-Nya. Karena hati merupaka raja semua anggota badan, dan semua anggota badan merupakan tentara hati. Maka jika raja istiqomah, tentara dan rakyatnya juga juga firman Allâhفَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًاMaka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allâh -Rûm/30 ayat 30- ditafsirkan dengan memurnikan niat dan kehendak bagi Allâh semata, tanpa sekutu hati, maka perkara terbesar yang juga dijaga isitqomahnya adalah lisan, karena ia merupakan penterjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan istiqomah, beliau mewasiatkan untuk menjaga dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Mâlik , dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , beliau bersabdaلَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُIman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. [HR Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin, 3/13].Disebutkan dalam Tirmidzi no. 2407 dari Abu Sa’id al-Khudri secara marfuu’ dan mauqûfإِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَاJika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan “Takwalah kepada Allâh di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah, jika engkau menyimpang dari jalan petunjuk, kami juga menyimpang. [HR Tirmidzi, no. 2407; dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin 3/17, no. 1521].[2]KEUTAMAAN ISTIQOMAH Istiqomah tidaklah mudah. Namun seorang hamba akan mendapatkan semangat di dalam istiqomah dengan mengetahui keutamaannya. Allâh Ta’ala berfirman memberitakan keutamaan besar yang akan diraih oleh orang-orang yang istiqomahإِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَSesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allâh” kemudian mereka istiqomah meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allâh kepadamu”. [Fush-shilat/4130].Di dalam ayat yang lain Allâh Ta’ala berfirmanإِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٣﴾ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَSesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allâh”, kemudian mereka tetap istiqomah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang shalih maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. [al-Ahqâf /4613-14].ISTIGHFAR MELENGKAPI ISTIQOMAH Manusia pasti memiliki kekurangan. Manusia tidak akan mampu melaksanakan agama ini secara menyeluruh dengan sempurna. Oleh karena itulah Allâh Ta’ala memerintahkan istighfar setelah memerintahkan istiqomah. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirmanقُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَKatakanlah “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka istiqomahlah tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. [Fush-shilat/416].Iman Ibnu Rajab berkata “Di dalam firman Allâh maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya’, merupakan isyarat bahwa pasti terjadi kekuarangan di dalam menjalankan istiqomah yang diperintahkan, maka diperbaiki dengan istighfar yang mengharuskan taubat dan ruju’ menuju istiqomah”.[3]SEBAB-SEBAB ISTIQOMAH Sesungguhnya sebab-sebab istiqomah sangat banyak. Diantara sebab-sebab terpenting yang menjadikan seseorang istiqomah di jalan Allâh Ta’ala ialah sebagai berikut 1. Merenungkan al-Qur`ân. 2. Mengamalkan agama Allâh. 3. Doa. 4. Dzikir. 5. Pembinaan iman. 6. Meneladani Salafush-Shâlih dan ulama yang istiqomah. 7. Mencintai Allâh dan Rasul-Nya melebihi yang lainnya. 8. Mencintai dan membenci sesuatu karena Allâh. 9. Saling berwasiat dengan al-haq, kesabaran, dan kasih-sayang. 10. Meyakini masa depan bagi agama sedikit penjelasan tentang istiqomah, semoga A’lam.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XVII/1435H/2014M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196] _______ Footnote [1]. Jâmi’ul-Ulûm wal-Hikam, juz 1, hlm. 510, karya Imam Ibnu Rojab, dengan penelitian Syu’aib al-Arnauth dan Ibrâhim Bajis, Penerbit ar-Risalah, Cet. 5, th. 1414 H/ 1994 M. [2]. Jâmi’ul-Ulûm wal-Hikam, 1/511-512. [3]. Jâmi’ul-Ulûm wal-Hikam, 1/510.
Iniceritanya, kenapa sampai Nabi kita -shallallahu 'alaihi wa sallam- terus berdoa agar diteguhkan hati dalam ketaatan. Ingatlah, kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Oleh karenanya, do'a yang paling sering Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam panjatkan adalah,. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى
Apa Arti Istiqomah Dijalan Allah Artinya dan Tulisan Arab الإستقامة – Mari Belajar bersama dalam mengenal makna dan Arti istiqomah dalam islam. Apa itu istiqomah? Dalam percakapan sehari-hari, kita sering mendengar kata “istiqomah”. Kata ini sering diucapkan, terutama jika menyangkut agama. Apa sebenarnya arti istiqomah, khususnya menurut Islam dan teladannya dalam kehidupan sehari-hari? Istiqomah adalah kata Arab yang merupakan bentuk verbal dari kata istaqama yang berarti “tegak lurus”. Bentuk lain dari kata istaqāma adalah mustaqm, yang artinyasering diartikan secara langsung, misalnya dalam kata “ash-shirâtul mustaqîm”, artinya “jalan yang lurus”. Dalam KBBI kata istiqamah diartikan sebagai sikap tegas dan selalu konsisten. Dari sini dapat dipahami bahwa istiqomah adalah pendirian yang teguh dan siap menerima segala resiko yang ditimbulkan dari sikap tersebut. Dalam arti bersedia menerima konsekuensi dari pilihan sikap, meskipun terkadang sulit dan tidak menyenangkan. Nah untuk melengkapi isi dari pada topik pembahasan kita kali ini maka, mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini. Arti Istiqomah الإستقامةArti Istiqomah Menurut Khulafaur RasyidinPrilaku Yang Mencerminkan Sikap IstiqamahManfaat Dari Sikap IstiqomahCara Agar Dapat Menumbuhkan Sikap Istiqamah1. Bertaubat2. Muhasabah Intropeksi Diri3. Muraqobah Persaan Selalu diawasi Allah4. Mujahadah Bersunguh-Sunguh5. TadabburContoh Istiqomah Dalam Kehidupan Sehari Hari Arti Istiqomah Kalimta Istiqomah Tulisan Arab الإستقامة ialah merupakan sebuah istilah dalam bahasa Arab yang umumnya dapat diartikan “berdiri lurus tegak, atau konsisten”. Kemudian apabila menurut bahasa, yang mana kata istiqomah ini terdiri atas huruf qaf ﻕ, wa ﻭ, dan mim م yang memiliki makna, yakni kumpulan kaum manusia yang tegak berdiri dengan tekad yang mantap. Selain itu penjelasan lainnya juga menjelaskan bahwa kata istiqomah bisa diartikan sebagai sebuah usaha atau sebuah kondisi dari seseorang yang teguh oendirinnya dalam melangkah ke jalan yang lurus dalam agama Islam yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Kemudian berdasarkan keterangan yang di dapat dari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dimana arti dari kata Istiqomah ialah suatu sikap yang teguh akan pendirian dalam menetapkan sesuatu yang diyakini. Sedangkan didalam kamus Arab-Indonesia, yang mana kata istiqomah ini juga dapat dimaknai dengan kelurusan dan keadilan. Arti Istiqomah Menurut Khulafaur Rasyidin Kemudian Arti dari kata istiqomah juga ternyata di sampikan pula oleh sejumlah para khulafaur rasyidin, yakni merupakan empat para kalifah pertama dalam meneruskan ajaran Islam sejak kepergiannya Rasulullah SAW. Dimana mereka berempat berkontribusi dalam menyumbangkan semua ide dan hasil dari pemikirannya bagi islam terutama terkait dengan pengertian istiqomah. Dimana diantara mereka ditanya mengenai arti dari istiqomah, kemudian mereka pun menjawab sebagai berikut Menurut Abu Bakar as-Shiddiq Arti dari kata istiqomah ialah merupakan suatu kemurnian tauhid, yang artinya tidak menduakan/menyekutukan Allah SWT dengan siapapun dan juga Umar bin al-Khattab Arti dari kata istiqomah ialah erupakan suatu komitmen dalam menjalankan segala apa yang diperintah dan apa yang menjadi larangan dan juga tidak boleh melakukan penipuan. Dapat mempertahankan pada satu perintah atau larangan kemudian tidak memalingkan dairnya terhadap sesuatu apapun seperti layaknya seekor musangMenurut Utsman bin Affan arti dari kata istiqomah ialah merupakan suatu pengikhlaskan atas sebuah amal kepada Allah. Kemudian apabila mengerjakan sesuatu hakikatnya semua karena Allah SWT dan menjalankan segala ibadah yang diperintahkan-NyaMenurut Ali bin Abi Thalib arti dari istiqomah ialah merupakan suatu perintah yang harus dilaksanakannya atas segala kewajiban-kewajiban yang diberikan. Prilaku Yang Mencerminkan Sikap Istiqamah Di bawah ini ialah terdapat beberapa contoh sikap yang mencerminkan ssuatu sifat istiqamah, berikut penjelasannya Melaksanakan segala yang diperintah oleh Allah dengan ikhlasDapat menerima ketika mendapat cobaan dengan ibadah tepat waktu sholat Tidak terpedaya dengan kemewahan kehidupan tawakal kepada Allah berprasangka baik kepada semua perintahnya dan Menjauhi segala larangannya. Manfaat Dari Sikap Istiqomah Di bawah ini ialah merupakan manfaat dari sikap istiqamah, berikut penjelasannya Sesorang yang memiliki sikap istiqamah akan senantiasa dihindarkan dari ketakutan dan rasa seorang yang istiqamah akan selalu mempunyai sifat penyabar meskipun sedang mendapat seseorang yang istiqamah akan senantiasa memperoleh bimbingan dalam perjalanan seseorang yang istiqamah akan memperoleh kebahagian baik dalam kehidupan dunia ataupun diakhirat kelak. Cara Agar Dapat Menumbuhkan Sikap Istiqamah Di bawah ini terdapat sejumlah langkah yang dapat diterapkan dalam melahirkan sikap istiqamah, yang diantaranya ialah seperti berikut 1. Bertaubat Artinya ialah memohonkan ampunan Allah dengan bersungguh sungguh dan tidak akan lagi mengulangin apa yang pernah dilakukan. 2. Muhasabah Intropeksi Diri Pada seorang muslim yang dianugerahkan akal yang sehat maka dalam mereka melakukan suatu perbuatan buruk akan mempertimabngkannya terlebih dahulu dan mereka juga senantiasa mengisntropeksi dirinya, Keutamaan dan manfaat Muhasabah ini ialah untuk meningkatkan diri dari yang sebelumnya sering melakukan keburukan dan melakukan perubahan dengan senantiasa melakukan perbuatan yang baik dan beramal sholeh serta selalu sadar bahwa dirinya tiada daya dan upaya jika tanpa kehendak Allah 3. Muraqobah Persaan Selalu diawasi Allah Artinya ialah senantiasa dapat merasa dan terasa bahwa seorang tersebut senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Yang mana sifat muroqobah ini ada di dalam seseorang yang kedudukannya telah menempati di maqom ikhsan, yang mana maqom tersebut merepukan puncak kedudukan atas ketaatan dari salah seorang hamba terhadap Tuhannya. 4. Mujahadah Bersunguh-Sunguh Arti dari Mujahadah disini ialah, terhadap seorang muslim musti selalu berupaya dengan bersungguh-sungguh dan harus menyadari bahwa musuh sebenarnya yang musti diperangi ialah hawa nafsunya sendiri. 5. Tadabbur Arti dari Tadabbur disini ialah senantiasa dapat merenungkan segala yang menjadi tanda-tanda dari kebesaran Allah dengan cara selalu memandang besarnya kekuaasaan Allah yang telah menciptakan alam dan seisinya. Contoh Istiqomah Dalam Kehidupan Sehari Hari Di bawah ini terdapat beberapa contoh dari sikap istiqomah, yang diantaranya ialah sebagai berikut. Senantiasa selalu menjaga keyakinan bahwa Allah itu Esa walaupun beratnya cobaan yang sedang dihadapiSenantiasa dapat konsisten dalam melaksanakan semua ibadah yang diperintahkan Oleh Allah Swt seperti misalnya ibadah shalat dan puas, walaupun dalam keadaan sulitSenantiasa dapat ikhlas ketika memberikan pertolongan kepada orang lain, walaupun orang tersebut sudah berbuat buruk terhadap kita, kemudian setelah menolong jangan pernah mengharapkan sesuatu balasan apapun selain balasan dari Allah takwa dan juga mentaati segala yang menjadi perintah Allah dan dapat menjauhi semua larangannya. Apa arti dari kata Qadarullah? Kalimat ini memiliki Arti Takdir atau keputusan Allah Arti dari Istoqomah Adalah?Kalimat ini memiliki arti “berdiri lurus tegak, atau konsisten”. Nah itulah yang bisa sampaikan mengenai Arti Istiqomah, semoga ulasan ini dapat beramnfaat untuk sahabat sekalian.
Berikutadalah bacaan doa teks tulisan kalimat tasbih arab, latin dan artinya. Subhaanallah. "Maha Suci Allah.". Namun kalimat ini dapat menjadi dzikir yang mustajab apabila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk dzikir dan doa setelah sholat wajib maupun sholat sunnah, atau sebagai bacaan setelah membaca al-quran (mengaji).
أَوْ تَقُولُوا۟ لَوْ أَنَّآ أُنزِلَ عَلَيْنَا ٱلْكِتَٰبُ لَكُنَّآ أَهْدَىٰ مِنْهُمْ ۚ فَقَدْ جَآءَكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ ۚ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا ۗ سَنَجْزِى ٱلَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ ءَايَٰتِنَا سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْدِفُونَArab-Latin au taqụlụ lau annā unzila 'alainal-kitābu lakunnā ahdā min-hum, fa qad jā`akum bayyinatum mir rabbikum wa hudaw wa raḥmah, fa man aẓlamu mim mang każżaba bi`āyātillāhi wa ṣadafa 'an-hā, sanajzillażīna yaṣdifụna 'an āyātinā sū`al-'ażābi bimā kānụ yaṣdifụnArtinya Atau agar kamu tidak mengatakan "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka". Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَArab-Latin inna rabbaka huwa a'lamu may yaḍillu 'an sabīlih, wa huwa a'lamu bil-muhtadīnArtinya Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Ayat Tentang IstiqomahTersedia aneka ragam penjabaran dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi ayat tentang istiqomah, di antaranya seperti tercantumSesungguhnya tuhanmu, Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang istiqamah dan berada di atas jalan Dia lebih mengetahui siapa dianatara kalian dan diantara mereka siapa saja yang berada di jalan istiqomah dan kebenaran. Tidak ada yang samar bagiNya seorangpun. Tafsir al-MuyassarSesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- lebih tahu tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan lebih tahu tentang orang yang mengikuti jalan-Nya. Tidak ada sesuatu pun terkait hal itu yang luput dari pengetahuan-Nya. Tafsir al-Mukhtashar117 Sesungguhnya Tuhanmu wahai nabi, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang istiqamah dan mendapat petunjuk. Tafsir al-Wajizفَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضْلِهِۦ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسْتَنكَفُوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًاArab-Latin fa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa yuwaffīhim ujụrahum wa yazīduhum min faḍlih, wa ammallażīnastangkafụ wastakbarụ fa yu'ażżibuhum 'ażāban alīmaw wa lā yajidụna lahum min dụnillāhi waliyyaw wa lā naṣīrāArtinya Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada orang-orang yang beriman kepada Allah dengan keyakinan,ucapan dan perbuatan,dan istiqomah diatas ajaran syariatNya, maka Allah akan menyempurnakan balasan pahala amal perbuatan mereka, dan menambahkan kepada mereka bagian dari karuniaNYa. Sedangkan orang-orang yang menolak untuk taat kepada Allah dan menyombongkan diri untuk mau menghinakan diri kepadaNya, niscaya Dia akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung bagi mereka yang menyelamatkan mereka dari siksaanNya dan tidak pula penolong yang dapat menolong mereka selain Allah Tafsir al-Muyassar"Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan percaya kepada rasul-rasul-Nya, serta mengerjakan amal saleh secara ikhlas kepada Allah dan sesuai dengan ketentuan syariat-Nya, Allah akan memberikan ganjaran amal perbuatan mereka itu tanpa dikurangi sedikit pun, bahkan Dia akan memberi mereka tambahan dari anugerah dan kebaikan-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan untuk mengabdi maupun patuh kepada-Nya, dan memilih bersikap angkuh dan sombong, Allah akan menghukum mereka dengan azab yang menyakitkan." Dan mereka tidak akan menemukan penolong lain selain Allah, yang dapat mendatangkan keuntungan bagi mereka serta tidak akan menemukan pelindung yang dapat melindungi mereka dari mara bahaya. Tafsir al-Mukhtashar173 Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala amal mereka dan menambah karunia-Nya yang tiada batas untuk mereka. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri dari menyembah Allah, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih sebagai balasan atas kesombongan mereka, dan mereka tidak akan pelindung dan penolong yang kuasa menyelamatkan mereka dari siksa selain Allah. Tafsir al-Wajizصِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَArab-Latin ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīnArtinya yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan kepada mereka dari kalangan para nabi, orang-orang yang benar imannya, orang-orang yang mati syahid, orang-orang Shalih. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh Hidayah dan istiqomah. Dan jangan Jadikan kami termasuk orang-orang yang menempuh jalan orang-orang yang dimurkai,yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran namun tidak mengamalkannya. Mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang seperti mereka. Sedangkan orang-orang yang sesat adalah orang-orang yang tidak diberi petunjuk dari kejahilan mereka hingga akibatnya mereka sesat jalan. Mereka adalah orang-orang Nasrani dan orang-orang yang mengikuti jalan hidup mereka. Di dalam doa ini terkandung obat bagi hati seorang muslim dari penyakit pembangkangan,kebodohan dan kesesatan. dan juga terkandung dalil bahwasannya nikmat paling Agung secara mutlak adalah nikmat Islam. Maka barangsiapa yang lebih mengetahui kebenaran dan lebih mengikutinya maka dia lebih pantas meraih Hidayah jalan yang lurus. Dan tidak ada keraguan bahwa para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam adalah orang-orang yang paling utama meraih hal itu setelah para nabi alaihim salam. maka ayat ini menunjukkan keutamaan dan Agung nya kedudukan mereka. Semoga Allah meridoi mereka. Dan disunnahkan bagi orang yang membaca Alquran dalam sholat untuk mengucapkan “Amin” setelah membaca surat al-fatihah. dan maknanya adalah “Ya Allah kabulkanlah doa kami”. dan ia bukan suatu ayat dari surat al-fatihah menurut kesepakatan para ulama oleh karena itu mereka telah bersepakat untuk tidak menulisnya di dalam mushaf. Tafsir al-MuyassarJalan yang ditempuh oleh orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari hamba-hamba-Mu berupa hidayah, seperti para Nabi, para ṣiddīqīn pecinta kebenaran, para syuhada dan orang-orang saleh. Mereka adalah teman terbaik; bukan jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang dimurkai, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mau mengikutinya seperti orang-orang Yahudi; dan bukan pula jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang tersesat dari jalan yang benar, yaitu orang-orang yang tidak menemukan jalan yang benar karena keteledoran mereka dalam mencari kebenaran dan mencari petunjuk seperti orang-orang Nasrani. Tafsir al-MukhtasharJalannya orang-orang yang Engkau anugerahi nikmat, yaitu para malaikat, para nabi, orang-orang yang membenarkan agamaMu, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Bukan jalannya mereka yang Engkau murkai, yaitu orang-orang yang karena kesombongannya mereka menyimpang dari jalan kebenaran dan lurus, orang-orang yang karena kebodohannya mereka menjauh dari jalan kebenaran, orang yang mengikuti kepercayaan dan keyakinan selain Islam, orang-orang yang fasik dan orang-orang munafik. Amin Ya Allah kabulkanlah doa kami Tafsir al-Wajizصِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ Mereka adalah orang-orang yang disebutkan dalam surat an-Nisa’ ayat 69-70 “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu dengan Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah sebagai Dzat yang Maha mengetahui. غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ Yakni orang-orang Yahudi. وَلَا الضَّالِّينَ Yakni orang-orang Nasrani. Hal ini disebabkan karena orang-orang Yahudi mengetahui kebenaran akan tetapi memeranginya sehingga mereka berhak mendapat kemarahan dari Allah Ta’ala. Sedangkan orang-orang Nasrani memerangi kebenaran disebabkan kebodohan yang ada pada mereka sehingga mereka berada dalam kesesatan yang nyata dalam masalah nabi Isa. Disebutkan dalam hadist yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda “tidaklah orang-orang Yahudi dengki terhadap sesuatu melebihi kedengkian mereka terhadap salam dan kalimat amin yang ada dalam Islam”. Dan makna dari kalimat amin adalah Ya Allah kabulkanlah untuk kami. Zubdatut Tafsirٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَArab-Latin ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīmArtinya Tunjukilah kami jalan yang lurus,Tunjukilah dan bimbinglah kami serta berilah Taufik bagi kami menuju jalan yang lurus, teguhkanlah kami di atasnya hingga kami bertemu dengan-Mu kelak. Yaitu agama Islam yang merupakan Jalan yang jelas yang menyampaikan kepada keridhoan Allah dan kepada surga-Nya yang telah ditunjukkan oleh penutup para Rosul dan Para Nabi Allah, yaitu Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. maka tidak ada jalan menuju kebahagiaan bagi seorang hamba kecuali dengan Istiqomah di atas jalan tersebut. Tafsir al-MuyassarTunjukilah kami jalan yang lurus, tuntunlah kami ke sana, dan teguhkanlah kami di atasnya serta tambahkanlah hidayah bagi kami. Arti "aṣ-Ṣirāṭ al-Mustaqīm" adalah jalan yang terang serta tak berkelok, yaitu Islam yang Allah mengutus Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengannya. Tafsir al-MukhtasharTuntunlah kami menuju jalan yang lurus, jelas dan tidak menyimpang, yaitu islam dan iman Tafsir al-Wajizاهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Makna dari الهداية adalah petunjuk atau pertolongan untuk menjalankan ketaatan; sedangkan permintaan petunjuk dari yang diungkapkan oleh orang yang telah mendapat petunjuk berarti ia meminta tambahan hidayah dari hidayah yang telah ada. Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala “Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka balasan ketakwaannya.” QS. Muhammad 17 Makna dari الصراط المستقيم secara bahasa adalah jalan yang tidak berbelok; dan yang dimaksud dalam ayat adalah jalan Islam. Dijelaskan dalam hadist yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi dari an-Nawwas bin Sam’an dari Rasulullah SAW beliau Bersabda “Allah memberikan perumpamaan berupa sirath mustaqim jalan yang lurus. Kemudian di atas kedua sisi jalan itu terdapat dua dinding. Dan pada kedua dinding itu terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar. Kemudian di atas setiap pintu terdapat tabir penutup yang tejulur. Dan di atas pintu jalan terdapat penyeru yang berkata, “Wahai sekalian manusia, masuklah kalian semua ke dalam Shirath dan janganlah kalian menoleh kesana kemari!” Sementara di bagian dalam dari Shirath juga terdapat penyeru yang selalu mengajak untuk menapaki Shirath, dan jika seseorang hendak membuka pintu-pintu yang berada di sampingnya, maka ia berkata, “Celaka kau! Janganlah sekali-kali membukanya! Karena jika kau membukanya maka kau akan masuk kedalamnya.” Ash-Shirath itu adalah Al-Islam. Kedua dinding itu merupakan batasan-batasan Allah Ta’ala. Sementara pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Dan adapun penyeru di depan Shirath itu adalah Kitabullah Al-Qur`an Azza wa Jalla. Sedangkan penyeru dari atas Shirath adalah penasihat Allah naluri yang terdapat pada setiap kalbu seorang mukmin.” Zubdatut Tafsirإِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَArab-Latin innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụnArtinya Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah.” kemudian mereka berpegang teguh kepada iman tersebut, maka tidak ada ketakutan atas mereka dari kegoncangan dan kengerian Hari Kiamat, mereka juga tidak sedih atas apa yang mereka tinggalkan di belakang mereka dari bagian dunia yang tidak mereka raih. Tafsir al-MuyassarSesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb kami adalah Allah, kami tidak mempunyai Rabb lagi selain-Nya.” Kemudian mereka istikamah dalam keimanan dan amal saleh, maka tidak ada ketakutan bagi mereka pada apa yang akan mereka hadapi nanti di Akhirat, dan tidak pula mereka bersedih atas kekayaan dunia yang tidak mereka dapatkan ataupun kekayaan dunia yang mereka tinggalkan. Tafsir al-MukhtasharSesungguhnya orang-orang yang berkata “Tuhan kami adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kemudian mereka tetap istiqamah dalam menjalankan syariat. Mereka menyelaraskan antara tauhid dan taat terhadap syariat. Sehingga tidak ada lagi ketakutan dalam diri mereka terhadap hiruk pikuk hari kiamat. Mereka juga tidak merasa sedih ketika kehilangan segala yang mereka cintai selama di dunia Tafsir al-Wajizإِنَّ الَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا۟ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah Mereka mengesakan Allah dan teguh di atas syari’at-Nya. فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَmaka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita Yakni mereka tidak takut akan terjerumus ke dalam hal yang tidak mereka harapkan, dan mereka tidak merasa sedih atas terlewatnya hal yang mereka sukai; keadaan mereka ini berlangsung selamanya. Zubdatut Tafsirثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ ٱتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَArab-Latin ṡumma auḥainā ilaika anittabi' millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīnArtinya Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan kami wahyukan kepadamu wahai rasul, agar kamu mengikuti ajaran islam sebagaimana ibrahim telah mengikutinya dan agar kamu istiqamah lurus diatasnya. Dan jangan menyimpang darinya. Sesungguhnya ibrahim bukanlah termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah. Tafsir al-MuyassarKami mewahyukan kepadamu -wahai Rasul- agar kamu mengikuti agama Ibrahim dalam Tauhid dan berlepas diri dari orang-orang musyrikin, berdakwah kepada Allah dan mengamalkan syariat-Nya, cenderung dari segala agama menuju agama Islam, dia bukan termasuk orang-orang musyrikin sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang musyrikin, sebaliknya dia adalah orang yang mentauhidkan Allah. Tafsir al-MukhtasharLalu Kami mewahyukan kepadamu wahai nabi untuk mengikuti millah keyakinan Ibrahim dalam bertauhid dan berdakwah dengan halus, berpaling dari agama lain dan menghadap kepada agama yang benar, beribadah hanya kepada Allah dan tidak termasuk orang-orang musyrik, melainkan menjadi teladan bagi orang-orang yang bertauhid, berbeda dengan anggapan orang-orang Musyrik Quraisy bahwa mereka mengikuti millah Ibrahim Tafsir al-Wajizثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ Kemudian Kami wahyukan kepadamu Disamping derajatmu yang Kami tinggikan, wahai Muhammad. أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَIkutilah agama Ibrahim Dalam hal tauhid dan dakwah kepadanya, dan dalam hal berlepas diri dari berhala-berhala, serta dalam memeluk agama Islam dan menjalankan syariatnya kecuali yang telah dinasakh dihapus/diganti. Zubdatut Tafsirيَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌArab-Latin yakādul-barqu yakhṭafu abṣārahum, kullamā aḍā`a lahum masyau fīhi wa iżā aẓlama 'alaihim qāmụ, walau syā`allāhu lażahaba bisam'ihim wa abṣārihim, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīrArtinya Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala dekatnya dari dahsyatnya cahaya kilat menyambar pandangan mereka, walaupun demikian setiap kali cahaya menerangi mereka, maka mereka berjalan pada cahaya itu, dan jika cahayanya menghilang maka jalan pun menjadi gelap bagi mereka sehingga mereka menghentikan langkah di tempat mereka . dan seandainya bukan karena Allah menunda siksa bagi mereka pastilah Allah akan mencabut pendengaran dan penglihatan mereka. Dan Allah Maha Kuasa atas hal tersebut di setiap waktu dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tafsir al-MuyassarKilat itu nyaris membutakan mata mereka karena kuatnya kilauan dan cahayanya. Setiap kali kilat itu muncul dan bersinar mereka bergerak maju. Jika kilat itu tidak menunjukkan sinarnya mereka bertahan di tengah kegelapan dan tidak bisa bergerak. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka dengan kekuasaan-Nya yang mencakup segala sesuatu, sehingga mereka tidak bisa lagi mendengar dan melihat, karena mereka telah berpaling dari kebenaran. Hujan itu adalah perumpamaan bagi Al-Qur`ān, suara petir itu adalah perumpamaan bagi larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan sinar kilat itu adalah perumpamaan bagi kebenaran yang kadang-kadang muncul untuk mereka, sedangkan menutup telinga karena kerasnya suara petir adalah perumpamaan bagi sikap mereka yang berpaling dari kebenaran dan keengganan mereka menerimanya. Titik kesamaan antara orang-orang munafik dan orang-orang yang ada di dalam dua perumpamaan tersebut ialah tidak bisa mengambil manfaat yang ada. Dalam perumpamaan dengan api, orang yang menyalakan api itu tidak mendapatkan manfaat apapun selain kegelapan dan sisa-sisa pembakaran. Sedangkan dalam perumpamaan air, orang-orang yang ditimpa air hujan itu tidak mendapatkan manfaat apa-apa selain petir dan kilat yang membuat mereka ketakutan. Begitu juga dengan orang-orang munafik, mereka tidak melihat apapun di dalam Islam selain kekerasan. Tafsir al-MukhtasharOrang-orang munafik itu seperti orang yang menerjang petir, mereka berjalan dalam cahaya namun berhenti dalam kegelapan. Ketika kondisi materi keduniaan mereka membaik, mereka mengambil keuntungan dari kenikmatan-kenikmatan itu. Mereka mengumumkan keimanan mereka dan menegakkan Islam. Akan tetapi ketika mereka mendapatkan cobaan, mereka berhenti berjalan, marah, memakai pakaian kafir mereka dan menunjukkan kemunafikan mereka. Dan Allah berkuasa untuk tidak membuat mereka cacat sedikitpun. Apabila berkehendak, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka Tafsir al-Wajizيَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka Yakni hampir-hampir ayat-ayat al-Qur’an yang jelas itu membuka aib-aib para orang munafik كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu Yakni apabila harta dan anak-anak mereka banyak dan mendapatkan harta rampasan perang dan menakhlukkan maka mereka berjalan sambal berkata sesungguhnya agama Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah agama yang benar. Dan merekapun mencoba untuk istiqamah diatas agama islam. وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti Yakni apabila harta mereka musnah dan musibah menimpa mereka, mereka berkata ini disebabkan oleh agama Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan merekapun murtad dari agama Allah. Zubdatut Tafsirوَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَArab-Latin wa basysyirillażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, kullamā ruziqụ min-hā min ṡamaratir rizqang qālụ hāżallażī ruziqnā ming qablu wa utụ bihī mutasyābihā, wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidụnArtinya Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di kabarkanlah -wahai Rosul- kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, dengan satu berita yang akan memenuhi hati mereka dengan suka cita, bahwasanya di akhirat kelak mereka akan memperoleh kebun-kebun yang mengagumkan, sungai-sungai akan mengalir di bawah istana-istananya yang menjulang tinggi dan pepohonannya yang rindang. setiap kali Allah memberi rizki kepada mereka berupa sejenis buah yang lezat, mereka berkata “Sungguh Allah telah memberi rizki kepada kami sejenis ini sebelumnya di dunia.” Ketika memulai menikmatinya, mereka mendapatkan hal yang baru dari rasa dan kelezatannya, walaupun serupa dengan jenis sebelumnya di dunia dari segi warna, bentuk dan nama. Di dalam surga mereka juga akan mendapatkan istri-istri yang disucikan dari segala jenis kotoran fisik seperti air kencing, dan haid, serta kotoran maknawi seperti dosa dan kepribadian buruk. Di dalam surga dan kenikmatannya, mereka akan abadi, tidak akan meninggal dan tidak akan keluar darinya. Tafsir al-MuyassarJika ancaman tersebut di atas diperuntukkan bagi orang-orang kafir, maka berikanlah kabar gembira, wahai Nabi, kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal saleh bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang menyenangkan, yaitu surga yang sungai-sungainya mengalir dari bawah istana-istana dan pohon-pohonnya. Setiap kali mereka disuguhi makanan berupa buah-buahan yang bagus, mereka berkata, “Ini sama seperti buah-buahan yang pernah kita nikmati sebelumnya,” karena buah-buahan itu mirip sekali dengan buah-buahan yang ada di dunia. Mereka diberi hidangan buah-buahan yang bentuk dan namanya mirip dengan buah-buahan yang ada di dunia agar mereka tertarik kepadanya karena merasa sudah mengenalnya. Namun cita rasa dan kelezatannya benar-benar berbeda. Di dalam surga itu mereka mempunyai istri-istri yang bersih dari segala hal menjijikkan yang terbayang di benak penduduk dunia. Mereka hidup dalam kenikmatan abadi yang tidak akan berbatas, berbeda dengan kenikmatan dunia yang serba terbatas. Tafsir al-MukhtasharWahai Muhammad! Kabarkanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin yang melakukan amal shalih yang diwajibkan dan hal-hal yang diperintahkan atas mereka dengan kebun-kebun hijau yang di bawah pohon-pohon dan rumah-rumahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali, mereka diberi rejeki buah-buahan yang masak mereka berkata “Ini serupa dengan rejeki kami di dunia dalam kualitas dan kebaikannya. Bagi mereka, rejeki tersebut telah mereka terima sebelumnya dan saling menyerupai satu sama lain dalam warna, ukuran, bentuk, rasa dan baunya. Akan tetapi ketika memakannya, mereka menyadari bahwa rasa buah itu berbeda dengan buah sebelumnya. Dan bagi mereka di dalam surga ada istri-istri yang disucikan dari semua kotoran hati dan moral seperti sesuatu yang keji. Dan mereka bermukim dalam kenikmatan abadi yang tidak ada batasnya Tafsir al-Wajizوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman Makna dari التبشير adalah memberi kabar gembira yang menjadikan wajah orang yang diberi kabar terlihat berseri-seri. الصّٰلِحٰتِ amalan-amalan kebaikan Yakni amal-amal yang diwajibkan dan disunnahkan kepada mereka yang dikerjakan secara istiqamah. Dan surga dapat diraih dengan keimanan dan amal shaleh. جَنّٰتٍ surga-surga Yakni taman-taman. Dan الجنة merupakan nama dari tempat pembalasan orang-orang mukmin yang terdiri atas taman-taman yang banyak. تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ yang mengalir sungai-sungai di dalamnya Yakni mengalir dibawah pohon-pohon surga dan istana-istana. كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan Yakni salah satu jenis buah dari berbagai jenisnya. قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ mereka mengatakan “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu” Yakni buah ini mirip dengan buah yang sebelumnya mereka makan, dengan warna yang sama namun ukuran, rasa, dan aromanya berbeda. Sehingga ketika mereka memakannya mereka mendapati rasa buah ini berbeda dari buah sebelumnya. مُتَشَابِهًا yang serupa Yakni serupa dari sisi kualitas yang tidak ada kekurangannya. وَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci Maksud dari istri-istri yang suci adalah mereka tidak mengalami yang biasa dialami para wanita seperti haid, nifas, dan kotoran yang lain. Sedangkan maksud dari kekal adalah kekekalan abadi yang terputus. Zubdatut Tafsirلَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌArab-Latin lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīmArtinya Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha kesempurnaan agama ini dan jelasnya ayat-ayatnya,maka tidak diperlukan tindakan pemaksaan untuk memeluknya, bagi orang-orang yang diambil jizyah darinya. Bukti-bukti petunjuk itu amat nyata, yang dapat menampakkan mana yang haq dan mana yang batil, petunjuk dan kesesatan. Maka barang siapa yang kafir pada semua sesembahan selain Allah dan beriman kepada Allah, sesungguhnya dia telah teguh dan istiqamah di atas jalan terbaik dan teguh dalam beragama dengan memegangi pegangan yang paling kuat yang tidak akan pernah putus. Dan Allah Maha Mendengar ucapan-ucapan hamba-hambaNya, lagi Maha Menegetahui perbuatan-perbuatan mereka dan niat-niat mereka dan akan memberikan balasan kepada mereka sesuai amal perbuatan itu. Tafsir al-MuyassarTidak ada seorangpun yang berhak memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam, karena Islam adalah agama yang benar dan terang, sehingga tidak perlu ada paksaan kepada siapapun untuk memeluknya. Sudah terlihat jelas kebenaran dan kesesatan. Siapa yang ingkar kepada segala sesuatu yang disembah selain Allah dan berlepas diri darinya, kemudian beriman kepada Allah semata, maka dia benar-benar telah berpegang kepada agama dengan sekuat-kuatnya untuk menggapai keselamatan di hari kiamat. Dan Allah Maha mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal. Tafsir al-MukhtasharTidak ada paksaan untuk masuk Islam. Sungguh telah jelas jalan petunjuk yaitu jalan keimanan dan hidayah, jalan kesesatan dan kebodohan yang muncul dari keyakinan yang rusak. Maka barangsiapa mengimani keberadaan dan keesaan Allah serta risalah nabi Muhammad SAW, maka sungguh dia telah berpegang teguh pada jalan keselamatan yang penuh hikmah yaitu Islam, yang mana di dalamnya tidak ada kehancuran, melainkan mengandung keselamatan. Dan agama itu menyerupai ikatan kuat yang tidak akan putus. Dan Allah itu Maha Mendengar orang yang beriman dan yakin, lagi Maha Mengetahui kebenaran dan keikhlasannya. Ibnu Abbas berkata “Ayat ini turun untuk seorang dari kaum Anshar yang memaksa kedua anaknya yang Nasrani untuk masuk Islam, lalu keduanya menolak dan ingin tetap beragama Nasrani. Kemudian turunlah ayat ini” Tafsir al-Wajizلَآ إِكْرَاهَ فِى الدِّينِ ۖ Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam Yakni janganlah kalian memaksa seorang pun untuk memeluk Islam apabila ia membayar Jizyah. Dan disebutkan bahwa kaum Anshar barkata sebenarnya kami jadikan anak-anak kami memeluk agama Yahudi karena kami melihat agama mereka lebih baik daripada agama kami, lalu Allah mendatangkan kepada kami agama Islam, maka sungguh kami akan memaksa mereka untuk memeluk Islam. Dan ketika turun ayat ini, Rasulullah memberikan pilihan untuk anak-anak mereka dan tidak memaksa mereka untuk memeluk Islam. قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَىِّ ۚ sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat الرشد yakni keimanan, sedangkan الغي yakni kekufuran. Dan maksud ayat ini adalah salahsatu dari kedua hal ini telah dibedakan dengan jelas. بِالطّٰغُوتِ kepada Thaghut Dan thagut yakni dukun, syaitan, berhala, dan seluruh pemimpin kesesatan. وَيُؤْمِنۢ بِاللهِ dan beriman kepada Allah Yakni setelah jelas baginya jalan keimanan dan jalan kekufuran. فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat Arti kata العروة adalah ujung tali apabila diikat dalam bentuk lingkaran, yang dipakai sebagai pegangan bagi orang yang turun ke sumur atau naik darinya. Adapun yang dimaksud disini adalah wasilah menuju keselamatan. Dan arti dari الوثقى adalah ikatan yang kuat yang tak ada yang lebih kuat darinya. لَا انفِصَامَ لَهَا ۗyang tidak akan putus Yakni yang tidak terlepas ikatannya, sehingga tidak binasa orang yang berpegang dengannya, namun orang yang berpegang itu akan sampai ke surga. Dan tidak ada yang tak sampai menuju surga kecuali yang tidak berpegang padanya. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian kumpulan penafsiran dari berbagai mufassir terkait makna dan arti ayat tentang istiqomah arab, latin, artinya, semoga berfaidah untuk kita. Sokong perjuangan kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan LirikSholawat Allahumma Sholli (اللهُمَّ صَلِّ) - Alma ESBEYE - Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan berkah istiqomah (Ketika Sayyid Ahmad al-Badawi sampai di Raudhoh, beliau duduk di hadapan makam Nabi Saw dan berkata) : "Ketika orang-orang bertanya pada kami : 'Apa yang kamu bawa pulang setelah menziarahi makam Nabi SAW Kata istiqomah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Seorang muslim yang baik tentunya diharapakan bisa beristiqamah dengan ibadah yang ia lakukan serta menjaga akhlaknya baca cara meningkatkan akhlak terpuji. Istiqamah sendiri memang mudah diucapkan tapi pada prakteknya, menjadi seorang pribadi yang istiqamah lebih sulit dari yang dibayangkan. Perlu usaha yang keras dan hati yang lurus serta ikhlas agar bisa menjadi seseorang yang istiqomah terutama bagi muslim. Lalu apa yang dimaksud dengan istiqamah dan bagaimanakah istiqomah yang sebenarnya dalam islam? Simak penjelasan berikut ini. baca juga fungsi agama islam dalam kehidupan dan fungsi iman kepada Allah SWTDefinisi IstiqomahKita sering mendengar cerita tentang seseorang yang teguh imannya dan baik akhlak serta perbuatannya namun orang itu berubah sejalan dengan waktu, atau kita juga sering menemui orang yang rajin beribadah akan tetapi tetap berbuat maksiat. Hal inilah yang sering dikatakan sebagai perbuatan yang tidak istiqamah. Secara bahasa istiqomah yang berasal dari bahasa Arab artinya lurus sedangkan menurut istilah istiqomah dapat diartikan sebagai perbuatan menjaga perbuatannya tetap pada jalan yang lurus dan tidak berubah karena sesuatu. Istiqamah dalam islam berarti menjaga segala iman dan taqwa dijalan Allah dengan tetap beribadah menjalani perintahnya dan senantiasa menjauhi larangannya. baca juga hakikat manusia menurut islam dan tujuan penciptaan manusiaIstiqomah Menurut Khulafaur RasyidinKhulafaur rasyidin atau khalifah setelah nabi Muhammad SAW yang memimpin umat islam memiliki arti tersendiri menyangkut istiqomah, yakni baca sejarah islam dunia dan sejarah islam di Arab SaudiAbu Bakar Ash-Shiddiq menyebutkan bahwa istiqomah adalah perilaku seseorang yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik. baca juga syirik dalam islamUmar bin Khattab mengartikan Istiqomah sebagai suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang bin Affan menyebutkan bahwa Istiqomah artinya bin Abi Thalib khalifah terakhir khulafaur rasyidin ini menyebutkan bahwa Istiqomah berarti melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah Menurut Pendapat UlamaAdapun pendapat lain mengenai makna istiqomah juga disebutkan oleh beberapa ulama berikut iniIbnu Abbas menyebutkan Istiqomah memiliki tiga arti yakni Istiqomah dalam lisan atau terus bertahan membaca dua kalimat syahadat-, 1stiqomah dalam hati atau melakukan segala sesuatu termasuk ibadah dengan niat yang tulus ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT dan istiqamah dalam jiwa yang berarti terus beribadah dan taat kepada Allah tanpa henti dan terus Raaghib mengartikan kata Istiqomah sebagagai perilaku tetap berada di jalan yang Nawawi mengemukakan bahwa istiqomah adalah tetap berada dalam keimanan dan taat kepada Allah SWT dan berada dijalan yang lurus menuju Allah Mujahid menyebutkan bahwa Istiqomah adalah suatu komitmen atas kalimat syahadat yang diucapkan seorang muslim dan menjaga tauhid hingga hari akhir. baca tanda-tanda akhir zaman dan tanda-tanda kiamat kecilDari Ibnu Taymiah Istiqomah adalah suatu perilaku mencintai Allah dan tetap menjaga ibadah kepadaNya tanpa menoleh ke sisi kanan maupun ke Hukum IstiqamahSeorang muslim hendaknya selalu bisa beristiqomah kepada Allah SWT dan menjaga ibadahnya serta tidak berpaling dari Allah SWT dengan alasan apapun juga. Allah SWT sendiri menyebutkan perintah untuk beristiqomah dalam Alqur’an dan begitu juga Rasul yang menyebutkan perintah istiqamah tersebut dalam haditsnya. Diantara dalil-dalin mengenai istiqamah adalah sebagai berikut baca keutamaan berzikir kepada Allah SWTPerintah muslim agar istiqamahDalam Alqur’an surat Fusilat ayat 30, Allah berfirman bahwa surge dijabjikan bagi meraka, muslim yang beristiqamah dalam ibadahnya. Firman Allah tersebut berbunyiإِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَSesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. QS Fushilat 30Hal terpenting dalam islamFirman Allah SWT dalam surat fusilat tersebut diperkuat oleh hadits yang dikemukakan Rasul berikut ini. Dalam suatu hadits seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW“Ya Rasulullah SAW tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam islam dan saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun. Nabi menjawab “Katakanlah aku beriman kepada Alah, kemudian istiqomah Konsisten menjalankan perintahnya dan mejauhi larangan.Keutamaan IstiqamahSeperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT dan hadits Rasul diatas, istiqomah adalah sesuatu yang penting sehingga memiliki beberapa keutamaan. Diantara keutamaan-keutamaan istiqomah tersebut antara lainDilapangkan rizkinyaDalam suatu ayat dalam Alqur’an Allah berfirman bahwa seorang muslim yang tetap istiqomah dijalannya akan selalu dilapangkan dan dimudahkan rizkinya oleh Allah لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًاDan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu agama Islam, benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar rezeki yang banyak. Qs Al Jinn ; 16 Imam al-Qurhubi rahimahullah juga mengatakan bahwa seandainya orang-orang kafir itu beriman, niscaya Allah akan memberikan mereka keleluasan di dunia dan dilapangkan rezeki mereka. baca harta dalam islamDiberikan rasa aman dan diangkat kesedihannyaAllah akan memberikan rasa aman dan damai pada meraka, orang yang beritiqomah dan tetap berada dijalan Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Qur’an surat Fusilat ayat 30 yang telah disebutkan Ditunjukkan jalan yang lurusHidup di dunia ini tentunya banyak hal yang akan menjadi halangan dan rintangan agar tetap beristiqomah di jalan Allah SWT. Meskipun demikian, seseorang yang beristiqomah tentunya akan diberikan jalan yang lurus agar tetap bisa beribadah dan beriman kepada Allah SWT hingga akhir hayatnya. baca manfaat beriman kepada Allah SWTDemikian arti dan keutamaan istiqomah dalam islam yang dapat dipahami. Semoga kita selalu bisa menjadi pribadi dan muslim yang istiqomah. baca juga taubatan nasuha dan shalat taubat Istamemiliki makna yaitu sebuah usaha atau keinginan untuk mewujudkan sesuatu.Adapun qooma memiliki arti yaitu tegak, lurus, atau sempurna.. Jadi bila digabungkan, istiqomah adalah usaha untuk tetap tegak dan lurus di jalan Allah SWT.Seseorang yang istiqomah tidak akan goyah sedikitpun.. Jalan keistiqomahan disebut dengan mustaqim.Sebagaimana dalam surat Al-Fatihah ayat keenam ihdinas siratal
Bacaan Istighosah lengkap Arab dan Latin – Pada artikel kali ini tentang bacaan istighosah lengkap, yaitu bacaan huruf arab dan latin nya. Sahabat juga dapat mendownload bacaan dzikir istighosah ini karena disediakan juga dzikir dan doa istighosah dalam format file mp3, pdf maupun file document nya. Lalu bagaimanakah tata cara melakukan istighosah ini? walaupun dikalangan kaum muslimin bisa jadi cara melakukanya berbeda-beda. Pengertian Istighosah Kata “istighotsah” berasal dari “al-ghouts الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola wazan “istaf’ala’ atau “istif’al” menunjukkan arti permintaan atau permohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” atau meminta pertolongan Istighotsah adalah doa bersama yang bertujuan memohon pertolongan dari Allah SWT. Inti dari kegiatan ini sebenarnya dzikrullah dalam rangka taqarrub illa Allah mendekatkan diri kepada Allah Para ulama membedakan antara istghotsah dengan “istianah” استعانة ,meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola istif’al dari kata “al-aun” العون yang berarti “thalabul aun” العون طلب yang juga berarti meminta pertolongan. Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Istighosah termasuk do’a. Namun do’a sifatnya lebih umum karena do’a mencakup isti’adzah meminta perlindungan sebelum datang bencana dan istighosah meminta dihilangkan bencana. Hukum Istighosah Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya di mulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu. Dalam hal hubungannya dengan dzikir dan doa’ serta faedahnya di dalam Al Qur’an, Allah SWT. berfirman Artinya “karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku” Al Baqarah152. Artinya “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” Al Ahzab41. Berdoa adalah amaliah yang sangat dianjurkan bahkan di perintahkan dalam Islam. Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan perintah agar umat Islam banyak berdoa. Artinya “dan Tuhanmu berfirman “Berdoa lah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam Keadaan hina dina”. Al Mu’min60 Sejarah Istighosah Istighotsah ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat khususnya kaum Nahdliyyin baru pada tahun 1990 an. Di Jawa Timur, ulama yang ikut mempopulerkan istighotsah adalah Almarhum KH Imron Hamzah Rais Syuriyah PWNU Jatim waktu itu. Namun di kalangan murid Thariqah, khususnya Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, Isighotsah ini sudah lama dikenal dan diamalkan. Bacaan istighotsah yang banyak diamalkan oleh warga Nahdliyyin ini, bahkan sekarang meluas ke seluruh penjuru negeri sebenarnya disusun oleh KH Muhammad Romly Tamim, seorang Mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsyabandiyah, dari Pondok Pesantren Rejoso, Peterongan, Jombang. Hal ini dibuktikan dengan kitab karangan beliau yang bernama Al-Istighatsah bi Hadrati Rabb al-Bariyyah” tahun 1951 kemudian pada tahun 1961 diterjemah ke dalam bahasa Jawa oleh putranya KH Musta’in Romli. Muhammad Romly Tamim, adalah seorang Kiai yang sangat alim, sabar, sakhiy, wara’, faqih, seorang sufi murni, seorang Mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul’Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang. Di antara murid-murid beliau yang terkenal dan menjadi Kiai besar ialah KH. Muhammad Abbas Buntet Cirebon, KH. Muhammad Utsman Ishaq Sawahpuluh Surabaya, KH. Shonhaji Kebumen, KH. Imron Hamzah Sidoarjo. Muhammad Romly Tamim, disamping seorang mursyid, beliau juga kreatif dalam menulis kitab. Di antara kitab-kitab karangannya ialah al-Istighotsah bi Hadrati Rabbil-Bariyyah, Tsamratul Fikriyah, Risalatul Waqi’ah, Risalatush Shalawat an-Nariyah. Beliau wafat di Rejoso Peterongan Jombang pada tanggal 16 Ramadlan 1377 H atau tanggal 6 April 1958 M. Keutamaan dan Manfaat istighosah Manfaat Membaca Istighosah Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam bukunya Berselimut Cahaya Tuhan, menjelaskan tentang faedah berzikir serta riwayat yang menganjurkanya, Ketahuilah bahwa faedah-faedah melakukan dzikir tidak terbatas, karena orang yang berdzikir menjadi teman duduk Allah yang tidak melihat perantara antara dirinya dengan tuhanya. Manfaat do’a dan zikir mengingat Allah SWT sangat banyak, diantaranya sebagai berikut Mendatangkan keridhoan Allah SWT. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati. Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman di dalam hati. Melapangkan rizki. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan. Takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil yang diucapkan hamba saat berzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan. Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orang orang yang berzikir. Orang yang berzikir mengingat Allah senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang الفَاتِحَة x1 Surat Al-Fatihah أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ x3 Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3 Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk menjalankan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ x3 Ya Allah. Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya لَا إلهَ إلَّا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ x40 Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim يَا اَللهُ يَا قَدِيْمُ x33 Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ x33 Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat يَا مُبْدِعُ يَا خَالِقُ x33 Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tak ada, wahai Dzat Yang Maha Pencipta يَا حَفِيْظُ يَا نَصِيْرُ يَا وَكِيْلُ ياَ اللهُ x33 Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah يا حي يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أسْتَغِيْثُ x33 Wahai Dzat Yang Hayati, yang terus menerus mengurus makhluknya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU يَا لَطِيْفُ x41 Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إنَّهُ كَانَ غَفَّارًا x33 Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat Yang Maha Pengampun أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِي أدْرِكْنِي يَا اَللهُ x3 Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh tidak ada daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Download Bacaan Doa Istighosah PDF Bacaan Istigotsah ini diambil dari buku panduan Amaliyah Harian Santri Asrama II, Khadijah, Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Untuk download file pdf doa istighosah ini silahkan kunjungi link ini
bEiZ.
  • t40c0ays4c.pages.dev/491
  • t40c0ays4c.pages.dev/158
  • t40c0ays4c.pages.dev/341
  • t40c0ays4c.pages.dev/191
  • t40c0ays4c.pages.dev/172
  • t40c0ays4c.pages.dev/350
  • t40c0ays4c.pages.dev/307
  • t40c0ays4c.pages.dev/432
  • tulisan arab al istiqomah